Jumat, 04 Januari 2013

Wedang Ronde

Sapa yang tak kenal ronde, hayoo tunjuk jari...? ^^
Minuman hangat beraroma jahe yang biasanya dijual di malam hari, entah pake gerobak ato pikulan *klo jaman sekarang  kayanya dah era gerobak ato bahkan pake motor kali ya*
Biasanya para penjual wedang ronde ini, menawarkan dagangannya dengan mukulin mangkok pake sendok *kasian nasibnya si mangkok* 
'Tiiiing...ting...ting....ting....' begitulah bunyinya ^^




Resep seperti biasa nyontek dari sajian sedap *dengan sedikit utak atik untuk jumlahnya, kusesuaikan agar tidak terlalu pedas untuk anak2*

Bahan Ronde:

150 gram tepung ketan putih
1/4 sendok teh garam
135 ml air hangat
2 tetes pewarna hijau tua
2 tetes pewarna merah cabai

Bahan Isi:

50 gram kacang tanah kupas, disangrai
25 gram gula pasir
1/8 sendok teh garam

Sirup Jahe:

2.000 ml air
300 gram gula pasir
100 gram jahe, dibakar, dimemarkan
1 sendok teh garam
3 lembar daun pandan
2 batang serai, dimemarkan

Bahan Pelengkap:

200 gram kolang-kaling, direbus, diiris
3 buah roti tawar tanpa kulit, dipotong kotak (iing ga pake)
25 gram sagu mutiara merah, rebus dengan air secukupnya

Cara membuat:
  1. Isi, blender kacang tanah hangat-hangat, gula pasir , dan garam sampai rata. Bentuk menjadi bulatan kecil-kecil. Sisihkan.
  2. Ronde, campur tepung ketan dan garam. Aduk rata. Tambahkan air hangat sedikit-sedikit sambil diuleni sampai kalis.
  3. Bagi adonan menjadi tiga bagian. Satu bagian tambahkan pewarna merah, satu bagian tambahkan pewarna hijau, dan sisanya biarkan putih. Aduk rata masing-masing adonan.
  4. Ambil sedikit bahan ronde. Pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat. Lakukan sampai adonan habis.
  5. Didihkan air. Masukkan bola-bola ketan. Rebus hingga mengapung. Angkat dan tiriskan.
  6. Sirup jahe, rebus air, gula pasir, jahe,daun pandan, dan serai dengan api kecil sampai mendidih dan harum.
  7. Sajikan ronde bersama sirup jahe serta pelengkapnya.

...karna ga pengen tepung ketan terlalu lengket di tangan, aku pake sedikit minyak goreng dan improvisasi yang salah ternyata: ketika direbus ada serpihan putih dari lemak hiks sedihnya...


Catetan:
  1. Aku pake jahe jenis jahe emprit *sayang ga aku poto* Bentuknya lebih mungil dari jahe gajah. Tapi rasanya lebih pedas, makanya aku pake dikit aja.. *klo jahe gajah: bentuk lebih gede, biasanya dipake untuk ragam chinese food*
  2. Jika pas mbentuk bulatan isian kacang masih sulit, boleh ditambahkan air hangat sedikiiiit aja, sekedar untuk merekatkan kacang


 Mumpung masih musim penghujan, hayuuuk dicoba bikin ndiri yuuuuk... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar